MataNasional.co.id Ambon – Dewan Pimpinan Daerah Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (DPD PEKAT IB) Kota Ambon menyesalkan insiden kekerasan yang terjadi dalam Pesta Literasi Indonesia di Red Brick Café, Karpan, Ambon, Sabtu (20/9/2025).
Ketua DPD PEKAT IB Ambon, Fadri Nurletre, S.E., M.M., menegaskan bahwa kekerasan fisik tidak bisa ditoleransi dalam forum diskusi. “Sebagai Anak Negeri yang menjunjung tinggi nilai adat dan budaya Pela Gandong di Maluku, Ideologi Bhineka Tunggal Ika harus ikut menjadi filosofi hidup tertanam dalam diri kita (berbeda terap satu).”Kita boleh berbeda pendapat, boleh adu argumen, tapi kekerasan fisik tidak bisa ditoleransi,” ujarnya.

Insiden itu melibatkan Rudi Fofid atau Opa Rudi, yang diduga melempar kotak tisu hingga mengenai kening Soleman, lalu disusul pukulan. Akibatnya, Soleman mengalami luka di bagian kepala.
Fadri menambahkan, ruang diskusi publik tidak dibenarkan menjadi tempat yang anarkis, intimidasi, atau diskriminasi sosial. Sebaliknya, ruang tersebut harus menjadi sarana keharmonisan untuk mengekspresikan sosial demokrasi Masyarakat. Ia berharap kejadian ini ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian untuk menjadi pelajaran bagi semua pihak. (FN)














