Menu

Mode Gelap
Masyarakat adat Tiyuh Langan Ratu akan gelar Aksi Damai di Kantor Gubernur Lampung, perjuangkan Tanah Adatnya. Viral di TikTok, Siswi SD N 1 Margakaya merenggut nyawa usai jatuh dari Tebing 10 meter pada kegiatan Sekolah, Guru diduga Lalai. Buat Bangga Orang Tua, Farras Ulinnuha Lulus Jadi Dokter Termuda Pengurus PEKAT IB Tanggamus Yang Baru Dikukuhkan: Novianti ketua DPW Pekat IB Lampung Tegaskan Tidak Ada Dualisme Kepemimpinan Dibawah Naungannya. DPD PEKAT IB Pringsewu, Hadiri Pembekalan dan Pemberdayaan Ormas Sebagai Bentuk Dukungan dan Apresiasi : Kejari Pringsewu Berikan Bantuan Kepada Atlet Taekwondo Macan Sewu

Berita

BKKBN Provinsi Maluku Wisuda 20 Lansia Pertama Di MBD, Noach: Bukti Semangat Belajar di Lanjut Usia

Avatarbadge-check


					BKKBN Provinsi Maluku Wisuda 20 Lansia Pertama Di MBD, Noach: Bukti Semangat Belajar di Lanjut Usia Perbesar

MataNasional.co.id Tiakur – BKKBN Provinsi Maluku pertama kalinya mewisudakan dua puluh lansia di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), setelah mengikuti program Sekolah Lansia Kamboja di desa Kaiwatu selama setahun. “Bukti semangat belajar dan usia lanjut tidak boleh menjadi penghalang untuk tetap produktif dan memberi kemanfaatan bagi keluarga”, ucap Noach saat wisuda yang berlangsung di Aula Penginapan Tiakur Beach, Jumat sore (3/10/2025).

Bupati MBD Benyamin Thomas Noach menyampaikan apresiasi kepada Kepala Desa Kaiwatu yang memfasilitasi pendidikan lansia pertama di daerahnya. Ia berharap program serupa dapat dikembangkan di desa dan kelurahan lain, termasuk Kelurahan Tiakur.

“Orang tua-tua ini merekalah yang melahirkan kita, mereka yang mengajarkan kita banyak hal, merekalah yang menanamkan dasar-dasar kepada kita semua,” kata Noach dalam Berbagainya. Fisik mereka mungkin menurun, usia semakin bertambah, tetapi manfaat mereka kepada kami generasi muda masih terus kita butuhkan.

Bupati mengakui bahwa pendidikan ini membuat para lansia tersenyum kembali. Meski usia mereka mencapai 70 hingga 83 tahun, ia menilai nasihat, petuah, dan kenangan masa lalu mereka tetap bermanfaat sebagai pelajaran bagi generasi muda.

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Maluku, dr. Mauliwaty Bulo, menjelaskan bahwa keberadaan penduduk lanjut usia dapat memberikan energi positif bagi pembangunan daerah. Program Sekolah Lansia di BKL diharapkan menjadi pendidikan informal yang membantu pemangku kepentingan merencanakan program pembangunan keluarga.

“Hingga bulan September 2025, Kabupaten Maluku Barat Daya telah memiliki 48 kelompok Bina Keluarga Lansia yang tersebar di 17 kecamatan dan telah terdaftar dalam aplikasi Sistem Informasi Keluarga (SIGA) BKKBN,” ungkap Mauliwaty.

Ia menyebut berbagai program dilakukan untuk mendukung terwujudnya masyarakat usia lanjut yang SMART—Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif, dan Bermartabat. Program ini diharapkan memastikan lansia dapat terus menjalani hidupnya dengan bahagia hingga akhir hayat.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa-Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMD-PPKB) Kabupaten MBD, Ronaldo S. Noach, melaporkan bahwa Sekolah Lansia Kamboja diluncurkan pada 9 September 2024. Proses pembelajaran berlangsung dua kali sebulan selama 12 kali pertemuan, dimulai dengan pemeriksaan kesehatan, senam lansia, dan dilanjutkan materi pembelajaran.

Sekolah Lansia Kamboja di Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) Desa Kaiwatu, Kecamatan Moa, menjadi yang pertama di Kabupaten MBD dan keenam di Provinsi Maluku. Para wisudawan, dengan rentang usia 60 hingga 83 tahun, mengikuti pembelajaran sejak 24 April hingga 28 September 2025 dengan materi kesehatan, gizi, aktivitas fisik, hingga keterampilan kolase.

Materi yang diberikan berupa stadium umum proses penuaan, mencegah kepikunan, psikologi pada usia lanjut, mengenal penyakit jantung, hipertensi, diabetes, stroke, serta kesehatan gigi dan mulut, jelas Ronaldo.

Jhon Bakker, perwakilan wisudawan, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Ia mengaku selama mengikuti sekolah lansia, para peserta tidak hanya mendapat perawatan kesehatan, tetapi juga kebahagiaan karena bertemu teman sebaya.

“Selama kegiatan di sekolah lansia, para lansia tidak sekedar mendapatkan perawatan kesehatan atau obat-obatan, tetapi justru peserta didik tumbuh kembangkan hati, pikiran, perasaan karena bertemu teman usia sebaya,” ujar Jhon.

Ia mengakui ada komentar miring dari masyarakat yang melihat tujuan mereka bersekolah di usia senja. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat para lansia untuk menyelesaikan pendidikan hingga tahap wisuda. “Woe kamong sudah tua mo pi sekolah par apa, kira-kira pi sekolah mo dapa apa? Tapi kami tidak peduli dengan bahasa-bahasa itu. Malah kami lebih giat melangsungkan sekolah ini sampai tahap ini,” katanya, disambut tepuk tangan dan tawa hadirin. (JQ87)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Masyarakat adat Tiyuh Langan Ratu akan gelar Aksi Damai di Kantor Gubernur Lampung, perjuangkan Tanah Adatnya.

15 Desember 2025 - 11:52 WIB

Buat Bangga Orang Tua, Farras Ulinnuha Lulus Jadi Dokter Termuda

6 Desember 2025 - 09:32 WIB

Pengurus PEKAT IB Tanggamus Yang Baru Dikukuhkan: Novianti ketua DPW Pekat IB Lampung Tegaskan Tidak Ada Dualisme Kepemimpinan Dibawah Naungannya.

29 November 2025 - 02:38 WIB

DPD PEKAT IB Pringsewu, Hadiri Pembekalan dan Pemberdayaan Ormas

26 November 2025 - 13:08 WIB

Sebagai Bentuk Dukungan dan Apresiasi : Kejari Pringsewu Berikan Bantuan Kepada Atlet Taekwondo Macan Sewu

13 November 2025 - 16:12 WIB

Trending di Berita

Mau Copas? Kreatif dong.